Perfilman Indonesia melonjak pesat sebelum Pandemi Covid-19
Sebelum Covid-19 mewabah di Indonesia, sineas Joko Anwar menyatakan industri film tengah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Joko Anwar menilai dari segi penjulan tiket yang melonjak pesat dalam dua tahun terakhir.
"Dalam
segi bisnis, tahun 2018, 2019, kita menjual lebih dari 51 juta tiket
untuk film Indonesia setiap tahunnya," ungkap Joko Anwar dalam siaran
langsung di kanal YouTube Let' Talk yang dikutip oleh Plot Sinema, Jumat (29/5/2020) malam.
Sementara itu, Joko Anwar mengatakan penjuatan tiket film di Indonesia pada 2017 hanya mencapai 38 juta.
"Jadi peningkatannya dari tahun 2017 ke 2018 meningkat banget. Dari segi bisnis kita memasuki masa yang paling menguntungkan," ucap Joko Anwar.
Sutradara film Pengabdi Setan itu juga melihatnya dari segi estetika yang dihasilkan dari setiap film di Indonesia.
Pasalnya, keindahan film untuk memanjakan mata penonton juga mengalami peningkatan yang tajam meskipun dibuat dengan peralatan yang tidak memadai.
"Dari 1 sampai 10 (film box office Indonesia), mungkin
sekitar 7 atau 8 adalah film-film yang tidak dibuat dengan estetika dan
teknikal yang memadai," kata Joko Anwar.
Hanya saja, kata Joko Anwar, film tersebut dibuat dengan pemeran yang memiliki keahlian yang baik dan kerja sama tim produksi yang bagus.
Kini, Joko Anwar
menyebut ada sekitar 30 film Indonesia yang terpaksa harus menghentikan
produksinya lantaran adanya pandemi virus corona.
"Sekitar ada 30 produksi yang berhenti, kalau kita lihat kan setiap tahunnya ada 140 judul kira-kira. Jadi setiap bulannya itu ya mungkin ada sekitar 10 (film yang naik layar bioskop)," ucap Joko Anwar.
Belum ada Komentar untuk "Perfilman Indonesia melonjak pesat sebelum Pandemi Covid-19 "
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.